BIAS DC DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN

     4.6 BIAS DC DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN

    1. Tujuan [kembali] 

    • Dapat menentukanTingkat stabilitas yang baik dapat diperoleh dengan memasukkan jalur umpan balik dari kolektor ke basis
    • dapat menganalisis hal yang akan dilakukan lagi dengan terlebih dahulu menganalisis loop emitor dasar dengan hasil yang diaplikasikan pada loop pengumpul emitor
    • mengetahui kepekaan terhadap perubahan variasi beta atau suhu biasanya kurang dari yang ditemui pada konfigurasi bias tetap atau bias emitor
    2. Alat dan bahan [kembali]
    Alat :
     1.     Resistor


             Resistor merupakan salah satu komponen yang digunakan dalam sebuah sirkuit atau rangkaian elektronik. Resistor berfungsi sebagai resistansi/ hambatan yang mampu mengatur atau mengendalikan tegangan dan arus listrik rangkaian. 

    2. transistor



    Pengertian transistor merupakan salah satu komponen aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan memiliki fungsi dasar sebagai penguat, saklar elektronik dan pembangkit sinyal. Disamping fungsi dasar tersebut tentu saja transistor memiliki fungsi turunan yang sangat beragam sesuai dengan desain rangkaian elektronika yang dibutuhkan.


    3.     Ground

              Ground adalah sistem pentanahan yang terpasang pada suatu instalasi listrik yang bekerja untuk meniadakan beda potensial dengan mengalirkan arus sisa dari kebocoran tegangan atau arus dari sambaran petir ke bumi serta memberikan perlindungan pada seluruh sistem listrik.

    Bahan:
    1.     Baterai

                Baterai adalah perangkat yang terdiri dari satu atau lebih sel elektrokimia dengan koneksi eksternal yang digunakan untuk memberi daya pada perangkat listrik (sumber energi listrik).
     
    3. Dasar teori  [kembali]

       Tingkat stabilitas yang baik dapat diperoleh dengan memasukkan jalur umpan balik dari kolektor ke basis seperti ditunjukkan pada Gambar 4.34. Meskipun Q-point tidak sepenuhnya bergantung pada beta (bahkan dalam kondisi perkiraan), kepekaan terhadap perubahan variasi beta atau suhu biasanya kurang dari yang ditemui pada konfigurasi bias tetap atau bias emitor. Analisis akan dilakukan lagi dengan terlebih dahulu menganalisis loop emitor dasar dengan hasil yang diaplikasikan pada loop pengumpul emitor.

    Base Emitter-Loop

    Gambar 4.35 Menunjukkan loop basis-emitor untuk konfigurasi umpan balik tegangan. Mengutip undang-undang voltase Kirchhoff di sekitar loop yang ditunjukkan dalam arah searah jarum jam akan menghasilkan 
        
    gambar 4.34 dan 4.35

    Hasilnya cukup menarik karena formatnya sangat mirip dengan persamaan IB yang didapat untuk konfigurasi sebelumnya. Pembilang lagi adalah perbedaan tingkat voltase yang tersedia, sedangkan penyebutnya adalah resistansi dasar ditambah resistor kolektor dan emiten yang dipantulkan oleh beta. Secara umum, oleh karena itu, jalur umpan balik menghasilkan pengulangan RC resistan kembali ke sirkuit masukan, seperti refleksi RE.

    Colecctor Emitter-Loop

    gambar 4.36


    Lingkaran kolektor-emitor untuk jaringan pada Gambar 4.34 diberikan pada Gambar 4.36. Menerapkan hukum tegangan Kirchhoff di sekitar loop yang ditunjukkan dalam arah searah jarum jam akan menghasilkan yang persis seperti yang diperoleh untuk konfigurasi bias emitor-bias dan tegangan-pembagi.

     
    4. Prinsip kerja [kembali]

    cara kerja transistor bipolarTransistor BJT sering digunakan untuk penguatan sinyal listrik serta pada saklar digital, Bipolar Junction Transistor (BJT) adalah komponen semikonduktor yang dibuat dengan tiga terminal/kaki Semikonduktor (Basis, Kolektor dan emitor), biasanya kaki/terminal basis dan emitor memiliki tegangan penghalang  sekitar  0,5 – 0,7 V, artinya bahwa dibutuhkan tegangan listrik minimal antara 0,5 – 0,7 volt untuk bisa membuat arus listrik mengalir melalui kaki emitor ke basis (basis ke emitor) dan atau kolektor ke basis  (basis ke kolektor)

    cara kerja transistor: transistor bjt

    Secara teknis cara kerja transistor adalah komponen aktif dengan tiga terminal terbuat dari bahan semikonduktor yang berbeda yang dapat bertindak bisa sebagai isolator atau konduktor dengan menggunakan tegangan dan sinyal yang kecil. Kemampuan transistor membuat komponen ini disering digunakan dalam saklar(elektronika digital) atau penguat (elektronika analog).

    CARA KERJA JUNCTION FIELD EFFECT TRANSISTOR (JFET)

    Junction Field Effect Transistor (JFET) atau FET adalah transistor yang menggunakan tegangan pada terminal inputnya, hal ini dalam istilah dunia rangkaian elektronika disebut gerbang (gate), gerbang ini mengontrol arus yang mengalir melalui kaki terminal komponen transistor ini dan menghasilkan arus keluaran yang sebanding dengan tegangan input. Oleh karena itu komponen ini disebut juga transistor yang bisa mengatur tegangan.

    cara kerja fetTransistor FET ini mempunyai tiga kaki terminal semikonduktor yang satu arah serta memiliki karakteristik yang mirip dengan transistor BJT yaitu punya efisiensi kerja yang tinggi, penggunaan yang praktis, tahan lama dan juga murah dan dapat digunakan pada hampir semua perangkat elektronika yang ada saat ini dan dapat menggantikan fungsi transistor BJT.

    ukuran dari transistor FET ini bisa lebih kecil dari transistor BJT dengan konsumsi daya yang lebih kecil serta disipasi daya (berubahnya tenaga listrik menjadi tenaga panas per satuan waktu) yang rendah, sehingga membuat transistor FET ini cocok atau banyak digunakan dalam rangkaian logika digital.

     
    5. gambar rangkaian [kembali] 


    gambar rangkaian

    6. example,problem,latihan soal [kembali] 

     example subchapther 4.6

    1.
    2.




    problem subchapter 4.6


    1. Panas maksimal yang mampu diterima oleh sebuah transistor mencapai 70 derajat celcius. Jika panas pada transistor melebihi nilai tersebut maka transistor akan rusak

    2.Kesalahan penghubungan kaki transistor akan berakibat kerusakan permanen.

    soal pilihan ganda

    1.Rangkaian prategangan transistor dimana basisnya dihubungkan diantara 2 buah tahanan seri adalah rangkaian .........

     a. Prategangan basis
     b. Prategangan pembagi tegangan
     c. Prategangan emiter
     d. Prategangan umpan-balik kolektor
     e. Prategangan basis-emitor
    2.Sebuah transistor mempunyai ?
    DC sebesar 100. Jika arus basis 9,3 uA, berapa besarnya arus colector .........

     a. 0,93 mA 
     c. 930 mA
     b. 3,71 mA
     d. 371 mA
     e. 370 mA

    7. video [kembali]

    8. link download [kembal]
    download gambar alat dan bahan disini
    download figure sub ch 4.6 disini
    download gambar rangkaian disini
    download data sheet disini
    download atau tonton vidio disini


    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Modul IV Sistem Pintu Gudang Pintar

    [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Tujuan Perancangan 2. Komponen 3. Dasar Teori 4. Listing Program 5. Flowchart...